Kerap kali saya merasa
sangat ingin kembali ke dalam masa kecil dan terus tetap hidup dalam masa-masa
tersebut. Masa kecil adalah masa di mana saya tidak harus menentukan pilihan.
Masa di mana saya tidak harus membuat keputusan sendiri. Masa di mana saya tidak
harus berpikir bagaimana menghadapi hari esok. Masa di mana saya tidak mengenal
waktu, sehingga saya tidak perlu khawatir bahwa hari ini akan segera berakhir.
Masa di mana saya selalu menerima tanpa harus berpikir untuk memberi. Masa di
mana saya selalu menjadi pusat perhatian tanpa harus memikirkan apa yang
terjadi pada orang lain. Masa di mana saya selalu memperoleh keinginan saya
secara gampang tanpa harus berpikir bagaimana cara mendapatkannya. Masa di mana
saya tidak mengenal rasa takut terhadap resiko dari sebuah hal yang saya
lakukan. Masa di mana saya tidak mengerti tentang sakitnya sebuah penolakan.
Masa di mana saya tidak takut jatuh karena saya tidak mengerti seperti apa rasa
sakit itu. Masa di mana saya tidak mengerti kata perpisahan… Masa di mana saya
tidak pernah mengalami rasa sepi.
Tetapi pada akhirnya saya menyadari bahwa perasaan itu muncul didasari oleh peraaan tidak bersyukur. Dan saat perasaan tidak bersyukur itu mulai hadir dan mulai mengusik, saya kembali menginstrospeksi diri. Kehidupan tidak pernah berjalan mundur, karena kehidupan berjalan maju menuju tujuan dan saya bersyukur atas kehidupan saya sekarang dan ingin tetap berjalan maju.
Saya bersyukur untuk tulisan ini karena saya menyadari bahwa Allah mempercayakan sebuah talenta kepada saya…