Kerap kali saya merasa
sangat ingin kembali ke dalam masa kecil dan terus tetap hidup dalam masa-masa
tersebut. Masa kecil adalah masa di mana saya tidak harus menentukan pilihan.
Masa di mana saya tidak harus membuat keputusan sendiri. Masa di mana saya tidak
harus berpikir bagaimana menghadapi hari esok. Masa di mana saya tidak mengenal
waktu, sehingga saya tidak perlu khawatir bahwa hari ini akan segera berakhir.
Masa di mana saya selalu menerima tanpa harus berpikir untuk memberi. Masa di
mana saya selalu menjadi pusat perhatian tanpa harus memikirkan apa yang
terjadi pada orang lain. Masa di mana saya selalu memperoleh keinginan saya
secara gampang tanpa harus berpikir bagaimana cara mendapatkannya. Masa di mana
saya tidak mengenal rasa takut terhadap resiko dari sebuah hal yang saya
lakukan. Masa di mana saya tidak mengerti tentang sakitnya sebuah penolakan.
Masa di mana saya tidak takut jatuh karena saya tidak mengerti seperti apa rasa
sakit itu. Masa di mana saya tidak mengerti kata perpisahan… Masa di mana saya
tidak pernah mengalami rasa sepi.
Tetapi pada akhirnya
saya menyadari bahwa perasaan itu muncul didasari oleh peraaan tidak bersyukur.
Dan saat perasaan tidak bersyukur itu mulai hadir dan mulai mengusik, saya
kembali menginstrospeksi diri. Kehidupan tidak pernah berjalan mundur, karena kehidupan
berjalan maju menuju tujuan dan saya
bersyukur atas kehidupan saya sekarang dan ingin tetap berjalan maju.
Saya bersyukur karena saya memiliki kesempatan untuk menentukan pilihan-pilihan karena itu menyadarkan saya bahwa saya memiliki kemampuan untuk menjalani hidup. Saya bersyukur karena saya harus mengambil keputusan sendiri karena itu menjadikan saya bijaksana dalam menentukan yang baik dan yang buruk. Saya bersyukur karena saya harus berpikir bagaimana harus menghadapi hari esok karena itu membuat saya belajar membuat strategi. Saya bersyukur karena saya mengenal waktu dan menyadari bahwa hari ini akan berakhir, karena dengan begitu saya belajar untuk melakukan segala sesuatunya dengan maksimal. Saya bersyukur kehidupan mengajarkan saya untuk memberi tidak hanya menerima, karena itu menjadikan saya pribadi yang peduli pada orang lain. Saya bersyukur dapat melihat orang lain yang ‘lebih’ dari saya karena saya dapat bercermin pada mereka dan memperbaiki diri saya untuk menjadi lebih baik. Saya bersyukur dapat berjerih payah demi mendapatkan sesuatu, karena dengan begitu saya dapat belajar menghargai. Saya bersyukur memiliki rasa takut, karena dengan begitu saya menyadari bahwa saya juga memiliki kelemahan. Saya bersyukur untuk setiap penolakan, karena hal tersebut menyadarkan saya bahwa ternyata saya tidak sempurna. Saya bersyukur atas resiko buruk dari sebuah tindakan yang saya lakukan, karena hal tersebut mengajarkan saya untuk lebih berhati-hati. Saya bersyukur untuk setiap perpisahan, karena saya menyadari hal tersebut bukanlah akhir namun merupakan awal dari setiap pertemuan. Saya bersyukur untuk rasa sepi yang saya alami karena dengan begitu saya dapat mengintrospeksi diri menjadi lebih baik lagi. Saya bersyukur atas segala nikmat yang Allah telah limpahkan kepada saya.
Saya bersyukur untuk tulisan ini karena saya menyadari bahwa Allah mempercayakan sebuah talenta kepada saya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar